Jumat, 27 November 2009

Sembilan Kiat Jaga Keharmonisan Pasutri

diposkan oleh : Ruslan Sabtu 28 Nop 2009 7:24 Wita

SEBELUM memutuskan bercerai, pikir-pikirlah tujuh kali dampak buruknya terhadap anak-anak kita yang tak berdosa. Perceraian seringkali menyakitkan bagi pihak-pihak yang terlibat, termasuk di dalamnya adalah anak-anak. Perceraian juga dapat menimbulkan stres dan trauma untuk memulai hubungan baru dengan lawan jenis. Berikut ini beberapa kiat menjaga keharmonisan rumah tangga:
1. Jaga Komunikasi
Biasakan Anda dan pasangan berkomunikasi, baik ketika berada di rumah maupun ketika sedang berjauhan. Jika ada masalah, sebaiknya dibicarakan ketika Anda atau pasangan sedang santai.

2. Bicarakan Problem Seks Secara Terbuka
Problem seks ternyata juga menjadi pemicu perceraian. Mungkin orang sering lupa bahwa fungsi hubungan seksual selain prokreasi yakni untuk mendapatkan keturunan, juga untuk rekreasi atau kesenangan, dan ekspresi cinta. Padahal banyak pasangan mengakui, melakukan hubungan seksual dapat menghilangkan ketegangan setelah seharian bekerja.

3. Syukuri Pasangan Apa Adanya
Ketika seorang pria dan wanita sudah sekamar dan sedapur, masing-masing akan tampak sifat aslinya. Rayuan gombal tidak muncul lagi seperti saat pacaran. Yang ada hanyalah dua orang yang harus saling menyesuaikan diri. Di sinilah kehidupan perkawinan yang sesungguhnya. Anda dan pasangan belajar mengenali perbedaan masing-masing. Beberapa hal yang umumnya menjadi batu sandungan dalam hubungan suami istri, adalah perbedaan persepsi, wawasan, dan nilai. Termasuk di dalamnya perbedaan agama, latar belakang budaya, dan kepribadian. Namun, perbedaan itu sebenarnya bisa diatasi kalau saja mau saling berusaha memahami dan berintrospeksi diri.

4. Jangan Biasakan Berbohong
Pernahkan pasangan Anda bertanya secara detail jika Anda masih sibuk meeting hingga malam dengan klien bisnisnya yang ternyata cantik atau ganteng, pintar dan berpenampilan menarik? Nah, biasanya, agar pasangan Anda tidak terlalu banyak bertanya dan Anda enggan jika nantinya akan muncul pertengkaran, Anda malah berbohong. Anda justru mengatakan hal yang berbeda dengan alasan untuk kebaikan. Perlu Anda ketahui bahwa hal ini termasuk dalam kebohongan yang bisa jadi akan berlanjut hingga Anda dan pasangan akan hidup berumah tangga dalam kebohongan. Agar semua itu tidak terjadi, utarakan dengan sikap tenang bahwa apa yang Anda lakukan adalah hanya urusan pekerjaan.

5. Jangan Cemburu Berlebihan
Banyak yang mengatakan bahwa cemburu adalah bumbu dalam hubungan rumah tangga. Oke, itu sah-sah saja! Tapi bukan berarti Anda atau pasangan bisa cemburu buta. Bukan barang baru bahwa banyak perselisihan terjadi garagara rasa cemburu, yang lebih sering berakar dari salah tafsir dan kurangnya keterbukaan.

6. Jangan Coba-coba ke Lain Hati
Perselingkuhan umumnya terjadi karena masing-masing tidak mau saling terbuka atau mendengarkan apa yang dikeluhkan pasangannya. Contohnya, sang suami merasa jengkel karena setiap kali pulang, istrinya tidak di rumah. Tapi keluhan itu tidak disampaikan, atau sudah diutarakan namun tidak didengarkan, atau istri tidak mau mengubah kebiasaannya.

7. Tak Ada Salahnya Libatkan Penengah
Jika ternyata timbul permasalahan dan percekcokan antara Anda dan pasangan, carilah orang ketiga sebagai penengah. Orang tersebut bisa pemuka agama seperti Kyai atau pendeta, serta tokoh masyarakat yang memiliki wawasan yang luas dan bijak dan psikolog.

8. Berusaha Jaga Kemesraan
Agar hubungan Anda dan pasangan tetap mesra, buanglah pula jauh-jauh persepsi bahwa kemesraan hanya pantas dilakukan selagi masih berpacaran. Pada dasarnya, kemesraan itu hak setiap pasangan, tanpa pandang usia maupun status.

9. Tawakal dan Rajin Berdoa
Terkadang, emosi muncul secara berlebihan ketika permasalahan Anda dan pasangan menguak ke permukaan. Berdoa dan pasrahkan diri Kepada Yang Maha Pencipta merupakan cara jitu agar emosi bisa diredamkan dan permasalahan bisa segera diselesaikan secara baik-baik. (Persda Network/abs/berbagai sumber)

0 komentar: