Jumat, 20 November 2009

Kasihan Investor Lihan Masuk RS karena Stres

diposkan oleh : Ruslan Sabtu 21 Nop 2009 8:08 Wita

BANJARBARU, Sabtu - Tiba-tiba saja jantung Wanto (56) berdebar keras. Sekujur tubuhnya berkeringat dingin dan gemetar. Kepalanya terasa sakit dan pandangan mendadak kabur. Wanto tak tahan lagi hingga akhirnya pingsan. Begitu bangun, dia sudah berada di rumah sakit.

Bapak tiga anak warga Sungai Besar Banjarbaru ini tak mengerti apa yang terjadi pada dirinya. Tapi yang jelas dia merasa sangat kelelahan. Tiga bulan terakhir Wanto diliputi perasaan sedih dan stres berat.

Tabungan hasil jerih payahnya bekerja serta uang pensiun sebesar Rp 400 juta tak jelas nasibnya. Uang yang diinvestasikan ke jaringan usaha Lihan beserta labanya macet. Dana yang terakhir disetorkan pada September lalu sebesar Rp 175 juta bahkan tak sempat menghasilkan laba.

Kini Wanto tak lagi punya tabungan dan pemasukan untuk menafkahi istri dan anaknya.

Untuk memperjuangkan haknya, Wanto hampir setiap hari bolak balik ke kediaman Lihan di kawasan Cindai Alus Kabupaten Banjar. Hatinya makin sakit dan pesimis begitu melihat daftar nama penerima pencairan yang cuma sedikit. Peluang untuk mendapatkan uangnya secera penuh jauh dari harapan.

Apalagi setelah Wanto bertanya kepada beberapa pemodal yang menerima pencairan. Mereka hanya menerima puluhan juta dari ratusan juta hingga miliaran yang ditanamkan. Ditambahkan lagi mereka sudah mendaftar sejak Agustus lalu.

"Kami mendaftar menarik bulan Oktober. Kalau melihat daftar yang keluar, mereka katanya sudah daftar menarik sejak Agustus. Berarti giliran kami masih lama. Itupun belum tentu cair. Tapi mudahan saja bisa," ujar putranya, Nono, di kediaman.

Puncaknya, Wanto tak tahan menyandang stres siang malam. Tubuhnya ambruk meski sebelumnya Wanto tak pernah mengeluh sakit. Wanto akhirnya dilarikan keluarganya ke salah satu rumah sakit di Banjarmasin pada Kamis (12/11) lalu.

"Kasihan Bapak stres berat. Siang malam tak bisa tidur. Sampai mengeluh matanya serasa mau lepas. Setiap hari beliau selalu tanya, apa berita Lihan di koran hari ini. Kata dokter, beliau sakit karena tekanan pikiran berlebihan," cerita Nono

0 komentar: