Kamis, 19 November 2009

KPK Periksa Siti Fadillah 6 Jam

di Poskan oleh : Ruslan Jum'at 20 Nop 2009 9:29 Wita

JAKARTA, JUMAT - Belum sebulan melepas jabatan menteri kesehatan, Siti Fadillah Supari langsung berurusan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kamis (19/11). Siti diperiksa sebagai saksi untuk tersangka mantan sekretaris Kementrian Koordinasi Kesejahteraan Rakyat (kemenkokesra) Sutedjo Juwono terkait pengembangan kasus dugaan korupsi dalam pengadaan alat kesehatan untuk penanganan flu burung tahun 2006.

Siti diperiksa kurang lebih 6 jam. Dia terlihat memasuki gedung KPK pukul 08.30 WIB dan baru keluar pukul 14.40 WIB. "Saya ke mari diperiksa, ditanya sebagai saksi tentang korupsi yang ada di Menkokesra tahun 2006," kata Siti yang dicegat saat keluar gedung KPK.

Ada apa pada pembelian alat kesehatan di Menkokesra? Mengenai hal itu, menteri kabinet Indonesia Bersatu Jilid 1 yang terkenal vokal itu cuma menjawab singkat. "Ya itu yang ditanyakan, saya hanya menerangkan," cetusnya.

Siti juga enggan menjawab pertanyaan apakah dirinya mengenal Sutedjo Juwono. Dia malah mengulangi jawaban, cuma menerangkan apa yang ditanyakan penyidik KPK. "Saya hanya sebagai saksi dari kejadian yang ada di Menkokersa tahun 2006," ulangnya.

Namun dia menegaskan proyek Alkes tahun 2006 yang belakangan bermasalah dan diproses KPK adalah proyek Menkokesra, bukan Depkes.

Juru bicara KPK Johan Budi dalam pesan singkatnya menyebutkan pemeriksaan Siti dilakukan untuk melengkapi penyidikan kasus dugaan korupsi dalam penanganan flu burung pada 2006 lalu. "Dia diperiksa untuk tersangka SJ," kata Johan.

Sutejo Juwono ditetapkan sebagai tersangka sejak 3 September 2009 lalu. Dalam kasus ini KPK menduga ada penyimpangan dan mark up harga dalam pengadaan alkes tahun 2006. Dalam penyidikan KPK ditemukan dugaan korupsi yang nilainya mencapai Rp32 miliyar rupiah dari total proyek senilai Rp 98 miliar.

Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Bidang Pencegahan M Jasin menjelaskan, uang sebesar Rp 98 miliar seharusnya diperuntukkan bagi pengadaan tamiflu atau vaksin flu burung, tapi malah dialihkan membeli peralatan kesehatan yang tidak ada hubungannya dengan flu burung.

0 komentar: