Kok Si Kecil Belum Mulai Jalan?
Kamis, 3 Desember 2009 | 14:47 WITA
SI KECIL belum juga mulai belajar berjalan di usia setahun, dan hal ini membuat Anda cemas? Tenang, jangan merasa takut dulu. Menurut Robin Goldstein, PhD, dalam bukunya Buku Pintar Orang Tua, seorang anak akan mulai berjalan bila ia sudah siap memasuki tahapan tersebut. Lalu, apa dan bagaimana tandanya?
Menurut Goldstein, kesiapan seorang anak untuk belajar berjalan berbeda satu dengan yang lainnya. Ada yang sudah siap ketika memasuki usia 9 bulan, ada pula yang baru merasa siap ketika memasuki usia 18 bulan. Disampaikan pula, bahwa usia pada waktu anak mulai berjalan tidak berhubungan dengan tingkat kecerdasan anak. Namun, terkadang, pertanyaan orang lain mengapa anak Anda belum juga mulai belajar berjalan bisa membuat Anda merasa terpojok dan merasa ada yang salah dalam perkembangan si anak.
Jika perkembangan si kecil selama ini sehat, dan dokternya pun menyatakan ia berada dalam kondisi baik, maka tak ada alasan untuk Anda merasa takut. Ketika sampai usia 15 bulan si kecil belum juga memberi tanda ia ingin mulai berjalan, jangan memaksanya. Jika Anda memaksa untuk membuatnya berjalan dengan menggenggam jari-jarinya, bukan berarti hal itu akan membantunya berjalan lebih cepat. Cobalah bersabar hingga si kecil siap memasuki tahap tersebut.
Untuk mengetahui apakah anak sudah siap, coba bangunkan tubuhnya hingga ke posisi berdiri, dan biarkan ia berpegangan pada apa pun yang bisa ia jangkau. Untuk proses belajar membuat tubuhnya berdiri pun berbeda-beda untuk setiap anak. Proses awal ini bisa berlangsung berhari-hari, berbulan-bulan, bahkan ada yang butuh bulanan. Pada tahap ini, Anda harus mulai waspada, dan jauhkan benda-benda yang menjuntai, yang mungkin terjangkau oleh tangannya. Misal, taplak meja, kabel, atau apa pun yang bisa membuatnya tertimpa barang. Pada tahap ini, si kecil mulai merasa senang akan kemampuan barunya, sehingga umumnya ia tak akan memperhitungkan seringnya ia terjatuh.
Setelah berani berdiri sendiri, ia akan mulai berusaha untuk melangkah. Anak akan belajar menapakkan kakinya selangkah demi selangkah. Di sini, Anda bisa menggenggam jari-jarinya untuk membimbingnya berjalan selangkah demi selangkah. Jangan terlalu cepat menggiringnya. Ingat, dengan kemampuan barunya ini, berarti ia baru saja melihat dunia dengan perspektif baru. Tadinya ia melihat barang-barang dengan perspektif dekat dan cenderung setara. Kini ia berdiri, dan bisa melihat segalanya dengan berbeda. Kala membimbingnya berjalan, ikuti ke mana ia ingin pergi. Berjalanlah sesuai kecepatannya. Dengan begini, ia akan melihat dan mempelajari segala sesuatunya sesuai yang ia inginkan. Ia baru saja melihat dunia baru di depannya. Ia akan sering berhenti karena menemukan hal-hal baru. Sebelum Anda ketahui, ia akan mulai berlari. Nikmati setiap waktu yang Anda miliki bersamanya meski terkadang terasa melelahkan, karena masa-masa itu cepat berlalu dan tak kembali lagi.
Menurut Goldstein, kesiapan seorang anak untuk belajar berjalan berbeda satu dengan yang lainnya. Ada yang sudah siap ketika memasuki usia 9 bulan, ada pula yang baru merasa siap ketika memasuki usia 18 bulan. Disampaikan pula, bahwa usia pada waktu anak mulai berjalan tidak berhubungan dengan tingkat kecerdasan anak. Namun, terkadang, pertanyaan orang lain mengapa anak Anda belum juga mulai belajar berjalan bisa membuat Anda merasa terpojok dan merasa ada yang salah dalam perkembangan si anak.
Jika perkembangan si kecil selama ini sehat, dan dokternya pun menyatakan ia berada dalam kondisi baik, maka tak ada alasan untuk Anda merasa takut. Ketika sampai usia 15 bulan si kecil belum juga memberi tanda ia ingin mulai berjalan, jangan memaksanya. Jika Anda memaksa untuk membuatnya berjalan dengan menggenggam jari-jarinya, bukan berarti hal itu akan membantunya berjalan lebih cepat. Cobalah bersabar hingga si kecil siap memasuki tahap tersebut.
Untuk mengetahui apakah anak sudah siap, coba bangunkan tubuhnya hingga ke posisi berdiri, dan biarkan ia berpegangan pada apa pun yang bisa ia jangkau. Untuk proses belajar membuat tubuhnya berdiri pun berbeda-beda untuk setiap anak. Proses awal ini bisa berlangsung berhari-hari, berbulan-bulan, bahkan ada yang butuh bulanan. Pada tahap ini, Anda harus mulai waspada, dan jauhkan benda-benda yang menjuntai, yang mungkin terjangkau oleh tangannya. Misal, taplak meja, kabel, atau apa pun yang bisa membuatnya tertimpa barang. Pada tahap ini, si kecil mulai merasa senang akan kemampuan barunya, sehingga umumnya ia tak akan memperhitungkan seringnya ia terjatuh.
Setelah berani berdiri sendiri, ia akan mulai berusaha untuk melangkah. Anak akan belajar menapakkan kakinya selangkah demi selangkah. Di sini, Anda bisa menggenggam jari-jarinya untuk membimbingnya berjalan selangkah demi selangkah. Jangan terlalu cepat menggiringnya. Ingat, dengan kemampuan barunya ini, berarti ia baru saja melihat dunia dengan perspektif baru. Tadinya ia melihat barang-barang dengan perspektif dekat dan cenderung setara. Kini ia berdiri, dan bisa melihat segalanya dengan berbeda. Kala membimbingnya berjalan, ikuti ke mana ia ingin pergi. Berjalanlah sesuai kecepatannya. Dengan begini, ia akan melihat dan mempelajari segala sesuatunya sesuai yang ia inginkan. Ia baru saja melihat dunia baru di depannya. Ia akan sering berhenti karena menemukan hal-hal baru. Sebelum Anda ketahui, ia akan mulai berlari. Nikmati setiap waktu yang Anda miliki bersamanya meski terkadang terasa melelahkan, karena masa-masa itu cepat berlalu dan tak kembali lagi.
0 komentar:
Posting Komentar