Kemesraan Tak Harus Berakhir di Tempat Tidur
Diposkan oleh : Ruslan by f-Buzz.com 12 Nop 2009 19:54
Tidak sedikit pasangan suami istri yang memahami, bahwa hubungan seks itu penting dalam kehidupan perkawinan. Bahkan tak dapat disangkal, bahwa hubungan seks itu menjadi penentu kebahagiaan pasangan suami istri.
Hubungan seks yang baik dan teratur, memang sangat didambakan setiap orang. Karena dengan berhubungan intim secara teratur, pasangan suami istri akan merasakan suatu kepuasan tersendiri yang tak dapat dilukiskan dengan kata-kata. Mengapa demikian? Sebab dengan berhubungan intim, emosi jiwa keduanya dapat tersalurkan dengan baik. Sehingga tidak ada lagi beban pikiran yang terasa mengganjal dan memberatkan jiwa.
Dengan hubungan intim yang dilakukan secara teratur dan memuaskan, diyakini pasangan suami istri dapat terhindar dari godaan di luar rumah. Misalnya saja, selingkuh. Bagaimana mau selingkuh, kalau semua yang kita butuhkan sudah tersedia di rumah?
Untuk menghindari terjadinya kejenuhan dalam berhubungan seks, tentu saja pasangan suami istri dapat melakukan variasi dengan berbagai macam gaya. Yang penting, keduanya merasa nyaman dan terpuaskan.
Namun, adakalanya pula kemesraan yang disuguhkan suami atau istri tidak harus berakhir di tempat tidur. Bermesraan boleh-boleh saja dilakukan dimanapun dan kapanpun, selama memenuhi syarat dan keduanya tidak merasa riskan. Justru dengan kemesraan itulah, gairah seks akan terpelihara dengan baik. Suami atau istri yang merasa lelah setelah seharian bekerja, adakalanya hanya ingin bermesraan saja tanpa harus melakukan hubungan intim di tempat tidur. Dengan tenaga yang sudah terkikis, bagaimana mungkin mereka akan menikmati hubungan intim yang membutuhkan energi besar?
Dengan demikian, hubungan seks yang tidak berakhir di tempat tidur itu bukan suatu hal yang aneh dan tidak normal. Wajar-wajar saja kok dilakukan selama keduanya tidak mempunyai mood untuk melakukan hubungan yang lebih jauh. Bahkan, kemesraan seperti itu diyakini dapat mempertahankan keutuhan rumah tangga, karena keduanya sudah memahami mana waktu yang tepat untuk berhubungan intim dan mana yang tidak. Selama pasangan suami istri merasa nyaman melakukan hal tersebut, mengapa tidak?
Hubungan seks yang baik dan teratur, memang sangat didambakan setiap orang. Karena dengan berhubungan intim secara teratur, pasangan suami istri akan merasakan suatu kepuasan tersendiri yang tak dapat dilukiskan dengan kata-kata. Mengapa demikian? Sebab dengan berhubungan intim, emosi jiwa keduanya dapat tersalurkan dengan baik. Sehingga tidak ada lagi beban pikiran yang terasa mengganjal dan memberatkan jiwa.
Dengan hubungan intim yang dilakukan secara teratur dan memuaskan, diyakini pasangan suami istri dapat terhindar dari godaan di luar rumah. Misalnya saja, selingkuh. Bagaimana mau selingkuh, kalau semua yang kita butuhkan sudah tersedia di rumah?
Untuk menghindari terjadinya kejenuhan dalam berhubungan seks, tentu saja pasangan suami istri dapat melakukan variasi dengan berbagai macam gaya. Yang penting, keduanya merasa nyaman dan terpuaskan.
Namun, adakalanya pula kemesraan yang disuguhkan suami atau istri tidak harus berakhir di tempat tidur. Bermesraan boleh-boleh saja dilakukan dimanapun dan kapanpun, selama memenuhi syarat dan keduanya tidak merasa riskan. Justru dengan kemesraan itulah, gairah seks akan terpelihara dengan baik. Suami atau istri yang merasa lelah setelah seharian bekerja, adakalanya hanya ingin bermesraan saja tanpa harus melakukan hubungan intim di tempat tidur. Dengan tenaga yang sudah terkikis, bagaimana mungkin mereka akan menikmati hubungan intim yang membutuhkan energi besar?
Dengan demikian, hubungan seks yang tidak berakhir di tempat tidur itu bukan suatu hal yang aneh dan tidak normal. Wajar-wajar saja kok dilakukan selama keduanya tidak mempunyai mood untuk melakukan hubungan yang lebih jauh. Bahkan, kemesraan seperti itu diyakini dapat mempertahankan keutuhan rumah tangga, karena keduanya sudah memahami mana waktu yang tepat untuk berhubungan intim dan mana yang tidak. Selama pasangan suami istri merasa nyaman melakukan hal tersebut, mengapa tidak?
0 komentar:
Posting Komentar