Inilah Jaringan Bisnis Lihan
diposkan oleh : Ruslan Kamis 19 Nop 2009 12:55 Wita
PERSOALAN pencairan dana penyetor modal, dipastikan tidak berpengaruh bagi sejumlah usaha yang didirikan Lihan bersama pihak lain.
Berdasar hasil penelusuran BPost Group di seputaran tiga kota, Banjarmasin, Banjarbaru dan Martapura, terhimpun informasi ada tujuh perusahaan yang didirikan sebagai hasil kerja sama Lihan dengan orang lain. Perusahaan-perusahaan itu adalah PMan, franchise Smart Printing, Ira Vision, franchise Ayam Pakuan, dealer motor TVS dan RS Mawar, serta Merpati.
Jajanan
Usaha yang ditengarai milik Lihan, salah satunya adalah Pisang Goreng PMan. Lokasinya di lantai empat Duta Mall, Banjarmasin. Ketika didatangi, ternyata sudah tidak beroperasi lagi sejak sekitar dua bulan lalu.
"PMan sudah tidak buka lagi sekitar dua bulan lalu. Counternya berada di tengah-tengah Food Court, sekarang diisi yang lain," ucap Dewi, seorang penjaga counter di Food Court.
Percetakan
Seperti penuturan seorang pegawai "Smart 2 Printing", Ariffin, kala ditemui di tempat kerjanya, Selasa (17/11), pengelolaan manajemen masing-masing membuat tidak ada gangguan terhadap usaha percetakan ini.
"Kami tidak ada pengaruhnya karena manajemen masing-masing. Pak Lihan sebagai komisaris utama, sedangkan direktur cabang di Banjarmasin, Pak Riza," katanya.
Menurutnya, "Smart 2 Printing" berkantor pusat di Surabaya. Bentuk usaha ini sejenis franchise, tersebar di 40 kota besar di Tanah Air. Sedangkan yang di Banjarmasin merupakan salah satu cabang yang didirikan akhir 2007, berkantor di Jalan Sultan Adam, memiliki 18 karyawan.
Dia kembali menegaskan, kepemilikan saham Lihan tidak murni 100 persen. Sehingga, hubungannya dengan Lihan hanya kerjasama (join).
TV Kabel
Berkantor di Pusat Perbelanjaan Sekumpul, kawasan simpang empat A Yani-Sekumpul, Martapura, Lihan mendirikan usaha dengan nama "PT Ira Visual Multimedia" yang kerap disebut "Ira Vision" saja.
Ketika hendak menemui penanggungjawab perusahaan televisi kabel tersebut, yakni Hari, ternyata yang bersangkutan sedang berada di luar Pulau Kalimantan.
Namun dari kontak telepon, Hari menolak memberi keterangan apapun terkait perusahaan ini. Termasuk menolak menjelaskan ada atau tidak hubungan dengan Lihan. Alasannya, perusahaan sedang dalam pengawasan.
"Saya no comment. Yang pasti, perusahaan sedang dalam pengawasan direksi dan saya ditugaskan direksi untuk melakukan pembenahan," singkatnya.
Restoran
Upaya melebarkan usaha memang dibuktikan Lihan, bahkan sampai ke 'jantung' sebuah perusahaan, seperti yang dilakukannya di "Ayam Pakuan".
Kantor pusat franchise di Bogor, Jawa Barat, itu pun dirambah warga Dusun Betung RT2 RW1, Desa Cindai Alus, Kecamatan Martapura Kota, Banjar, tersebut.
Keterangan Darmawan Jaya, mitra bisnis Lihan, si pemilik intan 'Putri Malu' telah membeli sekitar 20 persen saham "Ayam Pakuan". Untuk diketahui, jenis restoran yang melayani makanan cepat saji ini tersebar di Nusantara.
Namun untuk restoran "Ayam Pakuan" yang ada di Banjarbaru, masih kata Darmawan, adalah miliknya sendiri. Sedangkan pengelolaannya sehari-hari, diserahkan ke seorang supervisor.
"Restoran Ayam Pakuan yang di Banjarbaru punya saya sendiri," ungkapnya.
RS dan Dealer Motor
Begitupula cerita tentang perusahaan bernama CV Mawar yang hanya punya satu unit usaha, yaitu RS Mawar. Memiliki tempat tidur sekitar 20 buah, pengelolaan usaha ini juga dilakukan secara profesional dan ditangani para profesional pula.
"Saham rumah sakit milik saya sendiri, Pak Lihan sebagai komisaris, seorang dokter, juga karyawan," terang Darmawan Jaya, Direktur CV Arum yang membawahi langsung rumah sakit umum tersebut.
Pria yang juga pemilik restoran cepat saji "Ayam Pakuan" ini, menambahkan, pengelolaan sehari-hari rumah sakit itu dipercayakan kepada seorang direktur yang juga profesional di bidangnya.
Hal yang sama juga pada kerja sama usaha di bidang penjualan sekaligus servis motor jenis TVS. Dealer kendaraan yang namanya berasal dari nama pendiri pabik kendaraan yang berpusat di India, yaitu T V Sundaram, tersebut terletak di kawasan A Yani, Loktabat.
Penerbangan
Kepak sayap bisnis Lihan juga menatap angkasa, yakni menyasar Merpati Nusantara Airlines. Pria berperawakan kecil itu menggandeng tangan manajeman Merpati untuk membuka jalan burung besi ini Banjarmasin-Jakarta pergi pulang.
Walaupun pada saat ini Lihan tengah mengalami kendala pembayaran kepada para penyetor modal, namun manajeman Merpati tetap menaruh harapan pada konstelasi kerja sama yang telah terjalin hampir setahun ini.
"Kami tetap konsen dengan masalah yang dihadapi oleh pak haji (Lihan). Mudah-mudahan bisnis beliau akan mendapatkan solusi terbaik agar kembali bangkit. Merpati tetap berpegang teguh pada perjanjian yang ada dan tetap mensuport kerjasama ini," kata Sukandi, Sekretaris Perusahaan Merpati, kepada Persda Network beberapa waktu lalu di Jakarta.
Seperti diketahui, untuk meningkatkan daya dukung transportasi udara di Kalsel, Merpati menjalin kerjasama operasi penerbangan. Merpati memberikan dukungan armada pesawat, sedangkan Lihan turut mendanai sebesar Rp 30 miliar. Dana tersebut untuk membiayai operasi Merpati.
Sementara itu, Darmawan Jaya, pemilik Restoran "Ayam Pakuan", menambahkan, saham di Kantor Cabang Merpati yang ada di Banjarbaru tidak murni milik Lihan.
"Contohnya di Merpati yang saya pimpin di Banjarbaru, saham beliau 60 persen dan saham saya pribadi 40 persen. Posisi saya sebagai direktur utama dan beliau sebagai komisaris," bebernya.
Masih menurut Darmawan, semua usaha yang ditangani atau dibantu pengelolaan oleh dirinya, tetap pada garis profesional. Maksudnya, perusahaan-perusahaan tersebut tidak bisa membantu kepada Lihan yang tengah mengalami kendala bisnis di bidang lain. Dasarnya, seperti yang telah disebutkan, saham di berbagai perusahaan itu tidak 100 persen dimiliki Lihan.
"Kami betul-betul mendoakan agar bisnis beliau di bidang lain bisa lancar kembali, sehingga bisa bersama-sama lagi membangun usaha yang telah dirintis bersama," harap Darmawan.
Teknologi Telekomunikasi
Menjual voucher isi ulang untuk internet, mungkin terbilang bisnis baru di Kalsel. Itulah yang dilakukan Lihan bersama mitranya, membangun usaha bernama "Han-Ruf". Berkantor di A Yani, Banjarbaru, menyewa sebuah tempat hingga dua tahun.
Ketika disambangi, Rabu (18/11) siang, tercantum pengumuman jam kerja dari pukul 08.30 Wita-12.15 Wita dan istirahat pukul 13.15-16.30. Tapi lwat pukul 13.15, tidak ada seorang pun juga.
Menurut keterangan pemilik tempat tersebut, yakni Tamrain, yang tinggal di belakang kantor setempat, sudah sekitar empat bulan terakhir ini kegiatan di Kantor "Han-Ruf" seperti tidak lancar.
"Sudah dua hari berturut-turut kantor itu kosong. Seperti ini sudah sejak sekitar empat bulan terakhir," imbuh Tamrin yang enggan menyebut periode sewa.
(gg/ais/awj/ Persda Network)
Daftar Perusahaan di Kalsel
==================================================================
Nama Usaha Lokasi Status
==================================================================
1. PMan Duta Mall, Bjm Sudah tutup 2 bulan
2. Smart Printing Sultan Adam, Bjm Kerja sama pihak lain
3. Kafe & internet Bjm ?
4. Warung Makan Bjm ?
5. Ira Vision (TV Kabel) CBS, Mtp ?
6. Ayam Pakuan A Yani, Bjb Kerja sama pihak lain
7. Dealer TVS A Yani, Bjb Kerja sama pihak lain
8. Kantor Cabang Merpati A Yani, Bjb Kerja sama pihak lain
9. RS Mawar P Batur, Bjb Kerja sama pihak lain
10. Han-Ruf A Yani, Bjb Kerja sama pihak lain
11. Lembaga Pendidikan Beberapa daerah ?
==================================================================
Daftar Perusahaan di Luar Kalsel
==================================================================
No Nama Usaha Lokasi
==================================================================
1. PT Rumputindo Maju Bersama Makasar dan Jakarta
2. Money Changer (tanpa nama) Surabaya, Medan, Jakarta
3. PT Tri Abadi Mandiri (induk) Jakarta
- Bidang jasa & perdagangan umum
- Tanam Saham di Merpati Airlines
4. Rental helikopter Jakarta
5. Perfilman, EO, hiburan -
- Q'Lihan Zone (Studio Musik) Yogyakarta
6. Kafe (Civet Coffe) Yogyakarta
7. IT Solution dan warnet -
8. Paper Explorer -
9. Lembaga Bahasa & Pendidikan -
==================================================================
Sumber : Buku "Lihan Ustadz Pengusaha, Menguak Misteri 'Kerajaan' Bisnis Lihan"
0 komentar:
Posting Komentar